HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI STUNTING DENGAN KEJADIAN STUNTING DI TK NURUL FALAH JAKARTA SELATAN
Kata Kunci:
pengetahuan, StuntingAbstrak
Latar belakang : berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Dan Program dari Kemenkes salah satunya adalah Ada dua titik intervensi kesehatan yang harus dilakukan. Pertama, pada saat Ibunya hamil yakni pada masa sebelum kelahiran, karena faktor risiko stunting paling besar. Kedua, pada saat usia bayi 6-23 bulan sesudah kewajiban pemberian ASI selesai. Cara pengukurannya, Ibu hamil tidak boleh kurang gizi dan anemia. Untuk bayi yang sudah selesai pemberian hanya ASI saja (ASI Ekslusif), harus diberi makanan tambahan dengan mengutamakan pemberian protein hewani.Stunting pada balita akan berdampak buruk apabila tidak ditanggulangi segera. Tujuan penelitian: untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Stunting Dengan kejadian Stunting di TK Nurul Falah Jakarta Selatan Metode Desain penelitian yang digunakan pendekatan cross sectional dimana variabel terikat disimpulkan dalam waktu bersamaan, penelitian ini menggunakan data primer dengan menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian dilakukan di TK Nurul Falah pada bulan Juni 2023. Sampel yang digunakan sebanyak 22 orang, tetapi 3 orang tidak hadir sehingga menggunakan accidental sampling yaitu sebanyak 19 orang. Diperoleh hasil bahwa Tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting yang Tidak mengalami kejadian Stunting dengan kategori Baik sebanyak 12 Responden ( 75%), yang berpengetahuan Cukup sebanyak 4 responden ( 25 %) dan Tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting yang Iya mengalami kejadian stunting dengan Kategori kurang sebanyak 3 responden ( 100%) dan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap stunting dengan kejadian stunting di TK Nurul Falah Jakarta tahun 2023.